Kota di Jepang
Istana Osaka, 10 Januari 2008
------------------
Osaka
(大阪市
Ōsaka-shi?, Kota Osaka) adalah sebuah kota di wilayah Kansai, Jepang. Selain
sebagai ibu kota Prefektur Osaka, kota ini ditetapkan sebagai salah satu Kota
Terpilih berdasarkan Undang-Undang
Otonomi Lokal. Osaka adalah kota berpenduduk
terbesar nomor tiga di Jepang setelah Tokyo dan Yokohama. Kota ini terletak di
pulau Honshu, di mulut Sungai Yodo di Teluk Osaka. Osaka adalah kota terbesar
di kawasan Keihanshin sebagai pusat industri dan pelabuhan untuk daerah
metropolitan Osaka-Kobe-Kyoto. Di sebelah timur, Osaka bertetangga dengan Kyoto
dan Nara, dan di sebelah barat dengan kota Kobe.
Lokasi Osaka di Prefektur Osaka
------------------
Keihanshin
adalah wilayah metropolitan berpenduduk terbesar nomor dua di Jepang, dan salah
satu wilayah metropolitan terbesar di dunia dengan jumlah penduduk sekitar 18
juta orang, sekaligus wilayah metropolitan terbesar nomor dua di Jepang
berdasarkan PDB dan wilayah metropolitan terbesar nomor tujuh di dunia. Osaka
merupakan sebuah metropolis air yang dikenal dengan sungai-sungainya dan jumlah
jembatan terbanyak di Jepang. Ada dua pusat kota di Osaka, yakni Umeda di
sebelah utara, dan Namba di sebelah selatan. Kedua pusat kota ini dihubungkan
oleh jalan utama yang bernama Midosuji. Kantor-kantor perdagangan, bank, dan
konglomerat Jepang umumnya terpusat di sekitar Jalan Midosuji. Jalan Midosuji
dikenal dengan pemandangan daun-daun pohon ginkgo yang menguning di musim
gugur. Pada zaman dulu, Osaka yang dikenal sebagai Naniwa sudah menjadi pintu
gerbang perdagangan internasional sejak sekitar abad ke-5. Pelabuhan Naniwazu
merupakan pintu masuk ke Jepang kuno di periode Tumulus (709 AD) di saat
perdagangan dengan Tiongkok dan semenanjung Korea mencapai puncaknya. Dari
Naniwazu masuk teknologi pembuatan keramik, pertukangan, dan agama Buddha yang
dibawa masuk dari Tiongkok dan Korea. Sebagai kota pelabuhan, peran Naniwazu
adalah sebagai pusat transportasi. Dari gudang-gudang besar yang berada di
Naniwazu, barang dagangan diangkut melalui sungai Yodo menuju ibu kota yang
pada saat itu berada di Nara dan kemudian dipindah ke Kyoto. Walaupun tidak
berlangsung lama, Osaka pernah menjadi ibukota Jepang kuno di zaman Naniwa
(pertengahan abad ke-7 sampai pertengahan abad ke-8). Kaisar Nintoku membangun
Istana Naniwa dan menamakan kota tempat istananya sebagai Naniwa no miya
(Ibukota Naniwa). Kejayaan Naniwa dapat dibuktikan dengan ukuran luas makam
Kaisar Nintoku di kota Sakai.
Kekacauan
akibat perang berkelanjutan yang dimulai sejak akhir zaman Kamakura sampai
zaman Istana Utara dan Selatan membawa kehancuran Naniwa. Pada tahun 1532,
pendeta Buddha yang bernama Rennyo mendirikan kuil Ishiyama Honganji di lokasi
yang sesuai dengan keadaan tanahnya dinamakan Osaka (大坂; tanjakan
besar). Penduduk mulai bermukim di lokasi sekitar kuil yang merupakan cikal bakal
sebuah kota yang kemudian dikenal dengan nama Osaka. Pada tahun 1583, Toyotomi
Hideyoshi berhasil menjadi pemersatu Jepang dan membangun istana yang diberi
nama Istana Osaka di lokasi reruntuhan kuil Osaka Honganji . Pemukiman penduduk
di sekitar Istana Osaka akhirnya meluas menjadi kota pusat ekonomi dan
pemerintahan yang bernama Osaka. Sesudah meninggalnya Toyotomi Hideyoshi dan
jatuhnya Istana Osaka, shogun Tokugawa Ieyasu memindahkan pusat pemerintahan
Jepang ke Edo. Pemerintahan yang disebut Keshogunan Edo membangun kembali
istana dan kota Osaka.
Di
zaman Edo, di Osaka dibangun kawasan pergudangan, kanal-kanal, dan
jembatan-jembatan yang mendorong lajunya perdagangan. Pada saat itu, Osaka
dikenal sebagai "Dapur Negeri" (Tenka no Daidokoro) karena Osaka
merupakan pusat distribusi bahan makanan untuk seluruh Jepang. Harga beras
untuk seluruh Jepang dipatok berdasarkan harga beras Pasar Beras Dojima yang
ada di Osaka. Pemerintah Keshogunan Edo mengutus polisi keshogunan kota Osaka
(Osaka-cho Bugyo) untuk membagi pemukiman penduduk berdasarkan lokasinya: Rukun
Utara (Kita-gumi), Rukun Selatan(Minami-gumi), dan Rukun Temma (Temma-gumi).
Rukun Utara dan Rukun Selatan berada di distrik yang sekarang disebut Chuo-ku
sedangkan Rukun Tenmangu berada di sekitar kuil Osaka Temmangu yang terletak di
distrik Kita-ku. Pada saat itu, Osaka disebut dengan nama Osaka san-go (tiga
distrik Osaka) karena merupakan gabungan dari tiga rukun penduduk. Sesudah
Restorasi Meiji (1868) selesai, pemerintahan Meiji membentuk Prefektur Osaka
yang terdiri dari kota Osaka san-go dan wilayah yang ada di sekelilingnya. Nama
kota juga dikembalikan seperti semula, menjadi Osaka (大阪) tanpa akhiran
"san-go," dan penggantian huruf kanji untuk kata "saka"
yang digunakan untuk menulis kata Osaka. Berdasarkan peraturan pembagian
wilayah Gun-ku-cho-son, kota Osaka kemudian dibagi menjadi 4 distrik: Kita-ku,
Higashi-ku, Nishi-ku, dan Minami-ku.
Daerah Dotombori
-----------
Demografi
Berdasarkan
perkiraan data bulan Maret 2006:
luas
wilayah kota: 222,11 kilometer persegi
total
jumlah penduduk: 2.629.209 orang
penduduk
laki-laki 1.279.888 orang
penduduk
perempuan 1.349.321 orang
kepadatan
penduduk 11,837 orang/km persegi.
Pemerintahan
Kota
Osaka dipimpin oleh seorang walikota.
Kota
Osaka dibagi menjadi 24 ward/distrik (ku)Abeno-ku
Asahi-ku
Chuo-ku
Fukushima-ku
Higashinari-ku
Higashisumiyoshi-ku
Higashiyodogawa-ku
Hirano-ku
Ikuno-ku
Joto-ku
Kita-ku
Konohana-ku Minato-ku
Miyakojima-ku
Naniwa-ku
Nishi-ku
Nishinari-ku
Nishiyodogawa-ku
Suminoe-ku
Sumiyoshi-ku
Taisho-ku
Tennoji-ku
Tsurumi-ku
Yodogawa-ku
Kebudayaan
Osaka
terkenal dengan budaya Kuidaore (makan sepuasnya) yakni makan dan makan terus
sampai tidak kuat makan lagi dan jatuh terlentang. Makanan khas Osaka adalah
okonomiyaki (goreng telur isi irisan kol dengan topping daging babi atau
makanan laut), takoyaki, dan kushikatsu (tusukan sayur atau daging dibungkus
tepung roti lalu digoreng). Okonomiyaki, Takoyaki, dan Udon (mi dari tepung
terigu) adalah contoh dari budaya konamono (makanan dari tepung terigu) yang
digemari orang Osaka. Awa-okoshi (berondong beras manis) dan konbu (rumput laut
yang dikeringkan) adalah oleh-oleh khas Osaka.
Kuil Shitennoji 11 Desember 2004
----------
Bagi
orang Osaka dan juga bagi orang yang tinggal di Jepang bagian barat, kata
"daging" (niku) tanpa menjelaskan jenisnya, berarti daging sapi. Di
Osaka, kalau tidak dinyatakan sebelumnya, umumnya sukiyaki berarti sukiyaki
daging sapi.
Orang
Osaka terkenal sebagai pebisnis yang ulung. Setahun sekali sewaktu diadakan
festival Tooka Ebisu (9, 10, 11 Januari), para pedagang dan pemilik bisnis di
Osaka tidak akan melewatkan kesempatan berkunjung ke kuil Ebisu agar lancar
dalam berbisnis. Kuil Ebisu yang paling terkenal di Osaka adalah Imamiya-Ebisu
yang terletak di dekat mal Namba Parks.
Orang
Osaka umumnya suka bersikap terus terang, terbuka dan lebih banyak humor
dibandingkan dengan orang Jepang pada umumnya. Keterbukaan ini menguntungkan
Osaka sebagai pusat perdagangan internasional. Orang Osaka yang lebih banyak
humor menjadikan Osaka sebagai kota yang menghasilkan pelawak-pelawak Manzai
laris yang kemudian hijrah ke Tokyo dan menjadi pembawa acara di televisi.
Pentas sandiwara komedi Yoshimoto Shin-kigeki merupakan hiburan asli Osaka yang
terkenal ke seluruh Jepang. Perbedaan
mencolok antara Osaka dengan kota-kota lainnya di Jepang adalah sisi tempat
berdiri di tangga berjalan. Di Osaka, pengguna tangga berjalan harus berdiri di
sebelah kanan, sedangkan sebelah kiri adalah jalur untuk mendahului. Orang
Osaka bisa cepat dikenali dari sisi tempat berdiri sewaktu naik tangga
berjalan. Kebiasaan berdiri di sisi kanan tangga berjalan dimulai sejak Pameran
World Expo '70 yang dilangsungkan di Osaka.
Transportasi
Osaka
mempunyai penerbangan langsung dengan kota-kota besar di dunia. Bandar udara
daerah Kansai bernama Bandara Internasional Kansai yang dibangun di atas pulau
buatan. Bandar udara penerbangan domestik bernama Bandara Internasional Osaka
yang terletak di kota Itami dan kota Toyonaka yang berbatasan langsung dengan
Osaka.Stasiun
Shinkansen bernama Shin-Osaka. Jaringan kereta JR dan kereta swasta
menghubungkan Osaka dengan kota-kota di daerah Kansai. Jalur kereta swasta
Keihan dan Hankyu menghubungkan Osaka-Kyoto, jalur kereta Hanshin dan Hankyu
menghubungkan Osaka-Kobe, jalur kereta Kintetsu menghubungkan Osaka-Nara serta
Osaka-Nagoya, dan jalur Nankai menghubungkan Osaka-Wakayama.Kapal
feri lintas batas menghubungkan Osaka dengan Pusan di Korea Selatan dan
Shanghai yang berangkat dari Osaka International Ferry Terminal yang terletak
di Nanko, Osaka Bay Area.Seluruh
pelosok kota dapat dicapai dengan jaringan terpadu kereta bawah tanah dan bus
kota yang dikelola oleh pemerintah kota. Kereta otomatis tanpa masinis yang
disebut OTS (Osaka Port Transport System) merupakan sarana transportasi di
wilayah sekitar pelabuhan Osaka.
Tujuan
Wisata
Istana
Osaka
Taman
dan sungai yang ada di sekeliling Istana Osaka merupakan tempat untuk menikmati
bunga Sakura (O-hanami) di musim semi. Kapal pesiar yang disebut Osaka Aqua-bus
membawa wisatawan menyusuri sungai sepanjang Taman Sakuranomiya.
Namba
dan Shinsaibashi
Daerah
Namba dan Shinsaibashi merupakan daerah dengan toko-toko dan restoran yang
paling ramai dikunjungi wisatawan di akhir pekan dan hari libur. Di sekitar
jembatan Dotombori bisa disaksikan papan nama restoran berbentuk kepiting
raksasa, ikan buntal raksasa dan papan reklame perusahaan permen Glico. Di
daerah Namba terdapat mal yang dipadu dengan taman hijau bernama Namba Parks.
Aquarium
Kaiyukan di Tempozan
Di
dalam akuarium raksasa dipelihara hiu paus. Akuarium ini memiliki koleksi
sekitar 580 jenis satwa laut kawasan Asia Pasifik.
Universal
Studios Japan (USJ)
Sebuah
taman bermain yang besar di Osaka yang selalu penuh dengan pengunjung di akhir
pekan dan waktu liburan anak-anak sekolah.
Umeda
Di
Umeda terdapat jaringan toko-toko di bawah tanah terbesar di Jepang yang
menghubungkan pusat perbelanjaan besar Hankyu, Hanshin, dan Daimaru.
Pusat
Perbelanjaan Tenjinbashi
Pusat
perbelanjaan terpanjang di Jepang yang menempati lokasi yang panjangnya 2,6
kilometer.
Menara
Tsutenkaku
Menara
ini merupakan simbol Osaka sekaligus kebanggaan penduduk Osaka di zaman dulu.
Di sekeliling menara bisa dilihat pemandangan sudut kota lama yang hampir tidak
pernah berubah sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.
Kebun
Binatang Tennoji
Panda
merah dan koala merupakan kebanggaan kebun binatang Tennoji yang terletak di
dalam kompleks Taman Tennoji. Di dekat kebun binatang terdapat taman khas
Jepang.
Kuil
Shitennoji
Kuil
agama Buddha tertua di Jepang yang dibangun oleh Pangeran Shotoku.
Kuil
Sumiyoshitaisha
Kuil
besar agama Shinto yang banyak dikunjungi oleh orang Jepang yang melakukan
kunjungan pertama ke kuil pada awal tahun baru (Hatsumode).